Janggut, Misai dan Jambang.

>> Thursday, March 10, 2011


Aku tak tahu bagaimana untuk memulakan penulisan ini setelah sekian lama tidak muncul dengan entri terbaru. Dulu, aku sering bercita-cita untuk mempunyai sebuah blog sebagai diari kehidupanku seharian. Setelah memiliki, aku pula yang malas menulis. Entahla...Sebenarnya aku mempunyai banyak kisah, suasana dan kejadian untuk dimuatkan dalam blog ini, namun seperti biasa bila kemalasan merajai diri maka tiadalah hasilnya.

Semalam seperti biasa aku menelefon ibu tersayang sepulangnya dari surau. Macam biasa, suara ibu ceria di talian menceritakan kisah anak buahku berusia 5 tahun yang berpura-pura membaca buku sedangkan dia tidak tahu membaca. Namun aku kagum dengannya. Dia memegang sebuah buku cerita, mengasingkan diri di suatu sudut dan bercakap seolah-olah sedang membaca. Rupa-rupanya dia mereka-reka cerita berdasarkan gambar-gambar di dalam buku tersebut. Geli hati aku melihat telatahnya.

Tiba-tiba ibu bertanya, 'Adir cukur ke misai, janggut dan jambang?. Mak tengok dah makin lebat misai, janggut dan jambang tu. Jangan cukur tau, gunting jer. Nanti makin lebat." Aku terkejut dengan pertanyaan ibu. Dalam masa yang sama aku malu dan tersenyum sendirian. Aku cuma menjawab; 'nak buat macam mana, dah tumbuh. Cukur je la.." Ibuu-ibuuu...masa telah berlalu. Anakmu ini sudah dewasa. Dah nak masuk '3 series' dah. Tak lama lagi nak kawin dah. Ha ha..tapi ibu masih menganggap aku seolah-olah anaknya yang masih kecil, tak membesar. Aku tahu ibu sangat sayang padaku. Namun, ibu perlu sedar yang anak bongsunya ini sudah dewasa. Sikap ibu yang terlalu 'menjaga' adakalanya membuatkan aku rimas. Dan yang paling aku risaukan adalah sikapnya itu juga akan membuatkan ibu sentiasa bimbang. Ditambah lagi dengan profesionku yang seringkali bertugas di luar daerah, di samping sikapku yang degil dan sukakan cabaran. Pastinya ibu akan senantiasa risaukan aku... Ibu perlu berubah. Ibu perlu sedar anaknya ini sudah dewasa.



Kebelakangan ini memang aku sedari, janggut, misai dan jambangku cepat benar tumbuh. Kalau dulu hanya seminggu sekali masa diperuntukkan untukku menggunting dan bercukur. Namun sekarang, setiap hari aku perlu melakukannya jika ingin tampil kemas. Adakalanya aku malas. Aku biarkan saja kumis menebal. Ketika aku kecil dahulu, aku sentiasa tertarik untuk melihat lelaki dewasa yang mempunyai misai, janggut dan jambang yang terurus rapi. Nampak lebih macho, kacak, berkarisma dan lebih berkeyakinan. Dan aku jua bercita-cita untuk memiliki itu semua apabila dewasa nanti. Dan kini, insyallah cita-citaku itu hampir tercapai. Dan pagi ini ketika aku mengadap cermin, kumis mula tumbuh dan menebal. Lalu aku bertanya diri sendiri; ' adakah aku benar-benar inginkannya?.'Mmmm...sesungguhnya kemahuan manusia itu sentiasa berubah mengikut waktu dan suasana!.

Read more...

10 Foods That Can Help You Sleep

>> Saturday, January 8, 2011

Trying to get more shut-eye? Take a look at your diet. Eating the right foods in the hours before you hit the hay may help you fall asleep faster, say experts, and even improve the quality of your sleep. Keep reading for your get-sleepy grocery list, and remember to stop noshing two hours before bedtime to give your body enough time to properly digest.



Almonds

“Almonds are a winner,” says Jacob Teitelbaum, MD, medical director of the Fibromyalgia and Fatigue Centers, and author of the bestselling book From Fatigued to Fantastic! “They contain magnesium which promotes both sleep and muscle relaxation,” he says. “And they have the added benefit of supplying proteins that can help maintain a stable blood sugar level while sleeping, and help promote sleep by switching you from your alert adrenaline cycle to your rest-and-digest cycle.” Try this bedtime snack: Have a tablespoon of almond butter or a 1-ounce portion of almonds to help your body relax.


Tea

Yes, avoiding all caffeine in the evening hours is key, but some decaf varieties can help get you into sleep mode, says Dr. Teitelbaum. “Chamomile tea is a very helpful and safe sleep aid,” he says, adding that green tea is another good choice. “Green tea contains theanine, which helps promote sleep. Just be sure you get a decaf green tea if drinking it at bedtime.” Experts recommend trying a 1-cup serving of the hot stuff.


Miso Soup

You love to order this comforting, broth-based soup in Japanese restaurants, but keeping a few 8-ounce packs of instant miso soup at home may be key when you’re having trouble falling asleep, says Stella Metsovas, CN, a nutritionist in Laguna Beach, California. Here’s why: Miso contains amino acids that may boost the production of melatonin, a natural hormone that can help induce the yawns. Bonus: Research shows that warm liquids like soup and tea may also relieve cold symptoms, helping you sleep better when you're feeling under the weather.



Banana

Worried about falling asleep tonight? Have a banana before bed, says Saundra Dalton-Smith, MD, an internist and the author of Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves. “Bananas are an excellent source of magnesium and potassium, which help to relax overstressed muscles. They also contain tryptophan, which convert to serotonin and melatonin, the brain’s key calming hormones." Try this tasty and incredibly simple bedtime smoothie: Blend one banana with one cup of milk or soy milk (and ice, if desired). Pour and enjoy!


Dairy

Yogurt, milk and cheese do contain tryptophan, notes Dr. Dalton-Smith, but also have a surprising sleep-inducing nutrient: “Calcium is effective in stress reduction and stabilization of nerve fibers, including those in the brain." That means a serving of your favorite Greek yogurt before bed can not only help you sleep, but also help you stop worrying about the weird thing your boss said earlier at work.


Oatmeal

You eat it for breakfast, but could a bowl of warm oatmeal help you get more rest? Yes, says Stephan Dorlandt, a clinical nutritionist based in Southern California. “Think about it,” he says. “Oatmeal is warm,soft, soothing, easy to prepare, inexpensive and nourishing. It’s rich in calcium, magnesium, phosphorus, silicon and potassium—the who's who of nutrients known to support sleep.” But go easy on the sweeteners; too much sugar before bed can have an anti-calming effect. Instead, consider topping your bowl with fruit, like bananas (see above).


Hard-Cooked Egg

If you have trouble staying asleep at night, it may be because you didn’t eat a pre-bedtime snack high in protein, or perhaps your snack was too high in simple, high-sugar carbohydrates, like cake and candy. “The problem with simple carbs is that they can put you on a ‘sugar roller coaster’ and drop your blood sugar while you're sleeping, causing you to wake at 2 or 3 in the morning,” says Dr. Teitelbaum. A better bet? “Eat an egg, cheese, nuts or other protein-rich snack instead,” he says, “so you can not only fall asleep, but stay asleep.”


Edamame

Craving a salty snack before bed? Turn to lightly salted edamame, says Dr. Dalton-Smith—especially if you’re dealing with menopause-related symptoms. “The natural estrogen-like compounds found in soy-based products can be very beneficial in controlling those nighttime hot flashes that can disturb your sleep,” she says. If it’s crackers and dip you’re craving, try making this easy edamame recipe: In a food processor, blend together 2 cups of shelled, cooked edamame with 1 tsp salt, a drizzle of olive oil and 1 clove garlic (optional) until smooth.


Cherries

Oddly, a glass of cherry juice may be an effective way to fall asleep faster, says a team of researchers from the University of Pennsylvania and University of Rochester. In their study, they found that cherries, particularly tart cherries, naturally boosted the body’s supply of melatonin, which helped people with insomnia. While the jury is still out on how much juice or how many cherries are needed to make you sleepy, experts say sipping a glass of cherry juice (available at most natural foods stores) or having a serving of fresh, frozen or dried cherries before bedtime couldn’t hurt.


Cereal

There’s no need to feel guilty about having a small bowl of cereal before bed, especially if it’s a low-sugar, whole-grain cereal. Not only is it a healthy snack (make sure you top it with milk to give your body the protein it needs), but it may also help you snooze. “Complex carbohydrate–rich foods increase the availability of tryptophan in the bloodstream, increasing the sleep-inducing effects,” says Dr. Dalton-Smith. Bonus: Top your bowl with a sprinkling of dried cherries (see above) for extra help catching your zzz's.

Read more...

Mimpi Semalam

>> Sunday, November 14, 2010







Pagi ini mata terasa amat berat untuk celik. Seolah-olah ada ketulan batu besar yang menindih kelopak mata dari terangkat. Biasalah permulaan minggu. Setelah dua hari bercuti, badan dimanjakan, kelopak mata dibelai-belai dengan kemewahan masa untuk tidur yang tidak terbatas. Akibatnya, segala pergerakan untuk permulaan hari Isnin lembap. Kalau ikutkan hati, tidurlah yang menjadi keutamaan. Namun, apakan daya, tanggungjawab sebagai pekerja perlu dilunaskan. Pekerja contoh katakan. Ewah!!!.



Semalam aku bermimipi aku diarak sebagai pengantin. Suasana sungguh meriah. Saudara mara, sahabat handai mengelilingiku mengucapkan tahniah. Masih terbayang-bayang di mataku upacara akad nikah. Aku dapat merasakan aku amat tenang ketika menyambut huluran tangan Tok Kadi sambil lidahku lancar melafazkan akad dengan penuh yakin. Hanya sekali lafaz. Harap-harap realitinya akan berlaku seumpama itu. He he...Ketika bersanding aku memakai pakaian pengantin berwarna merah pulasan. Makan di meja pengantin sambil bersuap. Ha ha...indahnya. Seolah-olah ia benar-benar berlaku sehinggalah mimpiku itu musnah dengan gegaran gegendang telingaku yang responsif pada bunyi jam loceng. Ishhh...sangat mengacau. Dan mindaku terus terawang-awang sepanjang perjalananku ke pejabat.



Bercakap tentang perkhawinan, aku masih tersenyum sendirian mengenangkan suatu kisah rakanku yang sekian lama tidak kutemui walaupun tinggal berhampiran. Aku kenalinya melalui tugasan pejabat. Ekoran kerap kali berjumpa dalam mesyuarat, akhirnya persahabatan terjalin. Biar kunamakannya sebagai 'S', agar memudahkan penceritaanku. 'S' seorang yang sangat skema. Bukan aku cakap, tapi ramai orang yang kata. Apabila berurusan dengannya, kuakui dia memang skema. Aku masih ingat, ketika membuat lawatan tapak untuk satu projek kerjasama antara Kementerianku dan Jabatannya. Ketika itu, waktu tengahari. Kami melawat satu kawasan lapang yang rata dan luas. Kami berbincang di tengah panas. Tie dileherku pada mulanya dilonggarkan. Akhirnya ditanggalkan. Lengan bajuku disinsing hampir ke pangkal siku. Peluh mula meleleh-leleh di permukaan dahi. Panas. Namun 'S' selamba saja. Tie masih kejap di lehernya. Lengan bajunya masih terkancing kemas, sambil mengepit fail. Beliau masih berbicara dengan penuh semangat dan protokol. Aku tersenyum sendirian. Kagum, geli hati... He he...Suatu hari aku menghadiri seminar anjuran Jabatannya. Aku meletakkan kenderaanku di sebelah kereta Vios berwarna keemasan. Apabila aku keluar dari kereta, seseorang menyapaku. Rupa-rupanya si 'S' yang menyapaku. Dia pun baru sampai. Kereta Vios itu miliknya. Aku melirik pandang pada kereta miliknya. Aku tersenyum sendirian. Manakan tidak, bahagian dalam keretanya dihiasi dengan bunga-bungaan yang mekar menguntum. Berwarna warni. He he...jarang sekali kutemui lelaki yang jenis macam ini. 'S' bukan seorang yang lembut. Cuma terlalu skema...


Minggu lepas, dia menyapaku ketika aku membuka laman sosial 'Face Book'. Perbualan kami berkisar tentang kerja seterusnya tentang hobi dan akhirnya tentang perkhawinan. Sebenarnya aku cuba mengelak topik perkhawinan sebab aku tahu dia pernah putus tunang. Tunangnya memutuskan perhubungan di saat hampir tibanya hari bahagia mereka. Jadi aku tidak mahu dia terluka mengenangkan kisah silam. Namun dia yang memulakan. Aku layan saja la...Dia bercerita tentang buah hati barunya. Aku cuba menyelongkar kisah pertemuan mereka. Sikap berterus terangnya menceritakan detik-detik pertemuan mereka benar-benar menggeletek hatiku hingga ke hari ini. Satu contoh kes yang sangat klasik dan mungkin tidak akan ditemui lagi dikalangan pasangan kekasih pada hari ini. Aku akan kongsikan kisahnya. He he...


Kisahnya bermula begini (sebagai mana yang diceritakan padaku)....'Suatu hari aku ('S') demam. Jadi aku pun pergi ke HUKM untuk berjumpa doktor. Seterusnya aku menunggu untuk mengambil ubat di kaunter farmasi. Petugas di kaunter farmasi tu sangat comel, macam budak-budak. Aku tergoda melihat wajah 'baby facenya'. Alhamdulillah.. bila tiba giliranku, secara tiba-tiba aku rasa macam sihat. Keyakinanku meningkat. Lalu kunyatakan padanya. 'Ada tak ubat untuk hati dan perasaan?'. Kulihat petugas tersebut pada mulanya agak terkejut, namun cepat-cepat dia menenangkan dirinya. Dengan tenang dia membalas,' ada, tapi harganya saa....ngat mahal'. Lalu kubertanya; 'berapa harganya?'. Petugas tersebut menjawab, 'harganya sebuah kepercayaan dan kesetiaan'. Tergaman aku. Akhirnya kami sama-sama tergelak. Ha ha...aku yang mendengarnya hampir-hampir tergolek kegelian. Ha ha...

Alhamdulillah, mereka telah merancang untuk mendirikan rumahtangga pada tahun hadapan. Aku gembira dengan kebahagiaan mereka. Manusia ini sangat unik. Memang dia seorang yang skema, tetapi sangat baik dan menyenangkan. Insyallah, awal Disember nanti kami merancang untuk menaiki bukit Broga di Semenyih kalau tak silapku. Tujuannya untuk menantikan saat-saat matahari terbit dan seterusnya marakamkan saat indah tersebut. Rupa-rupanya kami berkongsi hobi yang sama; memancing dan mengambil gambar. Ha ha...harap-harapnya silaturrahim kami akan berkekalan...insyallah.
























Read more...

Rasulullah S.A.W

>> Wednesday, October 13, 2010

Rasulullah S.A.W



Meneliti keperibadian Nabi terakhir yang diutuskan kepada manusia dari segi lahiriah. Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.



Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah:
  • Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah.
  • Aku melihat cahaya dari lidahnya.

  • Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari terbit. Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.



  • Rasulullah umpama matahari yang bersinar.

  • Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.

  • Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.

  • Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.

  • Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.

  • Wajahnya seperti bulan purnama.

  • Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah ditengahnya.

  • Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.

  • Mata baginda hitam,dengan bulu mata yang panjang.

  • Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut

  • Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali pertama kali melihatnya.

  • Mulut baginda sederhana luas dan cantik.

  • Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.

  • Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.

  • Janggutnya penuh dan tebal menawan.

  • Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca. Warna lehernya putih seperti perak sangat indah.

  • Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.

  • Rambutnya sedikit ikal.

  • Rambutnya tebal kadang-kadang menyentuh pangkal telinga dan kadang-kadang mencecah bahu tapi disisir rapi.

  • Rambutnya terbelah di tengah.

  • Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur dari dada ke pusat.

  • Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih daripada biasa.
  • Seimbang antara kedua bahunya
  • Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar dan tersusun dgn cantik.
  • Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
  • Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik. Kakinya berisi tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air
  • Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
  • Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan putih.
  • Warna putihnya lebih banyak.

  • Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.

  • Warna kulitnya putih tapi sihat.

  • Kulitnya putih lagi bercahaya.

  • Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kukuh.

  • Badannya tidak gemuk.
  • Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederhana lagi kacak.
  • Perutnya tidak buncit.

  • Badannya cenderung kepada tinggi, semasa berada di kalangan orang ramai baginda kelihatan lebih tinggi daripada mereka.

Read more...

Cerita Ibuku


Alhamdulillah...syukur masih dipanjangkan usia olehNYA untukku terus mengecapi keindahan alam ini. Sudah lama tidak dapat memperbaharui entri. Bila direnung kembali, ramai juga tetamu yang membaca blogku ini. Alhamdulillah. Semoga ada manfaatnya. Terima kasih kerana meninggalkan 'jejak-jejak' anda. Sesungguhnya komen anda amat-amat dihargai.

Sememangnya kebelakangan ini aku amat sibuk. Bayangkan setiap minggu aku akan 'outstation'. Sekurang-kurangnya aku terpaksa bermalam semalaman. Adakalanya, 'outstation'bersambung ke negeri yang lain pula tanpa sempat kumenjengah seketika ke pejabat. Penat?. Memang penat. Namun, kuambil peluang ini untukku merenung kejadian alam yang amat luar biasa indahnya.
Dua minggu yang lalu, aku dikejutkan dengan panggilan dari kakak sulungku berkenaan kesihatan ibu yang kian meruncing. Pada awalnya cuma demam biasa. Namun, berlarutan hingga ke minggu keempat. Batuk-batuk kecil pada awalnya kian mendesah. Puas dipujuk untuk ke klinik mahupun hospital. Semuanya disambut dengan gelengan lesu. Fikiranku berkecamuk. Jiwaku resah. Bimbang sungguh. Air mata mula bertakung di laman pandangan. Kabur. Lalu setitis demi setitis meluncur membasahi sejadah lewat satu pertiga malam. PadaMu ya Allah daku berserah.

Ibu tidak mengalami masalah penyakit yang kronik. Cuma masalah angin dalam badan. Adakalanya perut ibu dipenuhi angin yang menyebabkan ibu tidak menjamah makanan. Ada ketikanya sehari suntuk. Lebih memburukkan keadaan, ibu menjadi amat selektif dalam pemilihan makanan. Buah-buahan dan sayuran tertentu sahaja akan dijamah ibu. Itu pun dalam jumlah yang minima. Keadaan itu juga membuatkan ibu tidak membuang air besar. Pernah ibu tidak membuang air besar selama 10 hari!. Sedikit masa dahulu, kuberjaya memujuk ibu ke hospital swasta. Setelah pemeriksaan teliti dilakukan, tiada sebarang penyakit serius. Cuma menurut doktor ibu mengalami penyakit 'angin medu'.



Dua minggu yang lalu, aku nekad mengambil keputusan untuk pulang, biarpun beban kerja di pejabat mencurah-curah. Aku habiskan masa di kampung di sisi ibu tercinta. Mata ibu kian cengkung. Tubuh ibu kian kurus. Nafas ibu lemah. Suara ibu amat perlahan. Mata ibu terbuka sedikit bila tanganku menyentuh dahinya yang kepanasan. Sebak dadaku. Terasa panas kelopak mataku. Namun kutahan air mata ini dari jatuh berderai. Kubasahkan wajah ibuku dengan air yang dicampur ramasan bunga raya dan daun lidah buaya. Dengan harapan agar suhu badan ibu turun. Kusuapkan makanan dan minuman untuk ibu. Kupimpin ibu ke bilik air untuk mengambil wuduk. Kubentangkan sejadah untuk ibu menghadap Ilahi dalam penuh kelesuan. Sementara itu, aku menunggu di belakang sambil merenung tubuh ibu yang lemah. Dan air mataku mula menitis. Usai solat, kulipatkan sejadah ibu. Kutanggalkan telekung ibu langsung memimpinnya ke katil lalu diselimutkan. Kumenanti seketika. Bila ibu lena kutinggalkannya. Dan untuk waktu-waktu solat seterusnya, itulah rutinku.

Sesungguhnya kasihku pada ibu tidak dapat dihitung. Ibu telah banyak berkorban untuk membesarkanku. Terlalu banyak dugaan yang menimpa keluarga ku. Namun, ibu tetap tabah membesarkanku adik beradik. Sudah terlalu banyak ibu mengharungi onak dan duri berseorangan untuk menjaga kami. Ibu tidak pernah merungut. Senyuman dan kelembutan senantiasa terpamer pada raut wajahnya setiap kali memandang kami. Amat menenangkan.


Hujung minggu ini, aku akan pulang ke kampung. Menziarahi ibu. Keadaan ibu semakin baik. Ibu sudah bisa ketawa riang di corong telefon setiap kali aku menelefonnya, walaupun masih agak lemah. Demam ibu sudah kebah, namun penyakit 'angin medu' ibu masih belum pulih. Aku berdoa moga ibu akan sembuh untuk mengecapi saat-saat kebahagiaan dan kesenangan hidup kami sekeluarga. Ibu sudah banyak bersusah payah menjaga kami. Kini sudah tiba masanya untuk ibu merasai kesenangan dan kegembiraan.

Ya Allah, suatu hari nanti ibu akan meninggalkanku. Atau mungkin aku yang terlebih dahulu meninggalkannya. Namun, daku memohon padaMU agar dikurniakan kesihatan kepada ibuku agar ibu dapat menjejakkan kaki ke Mekah menunaikan haji. Seandainya, sudah tiba waktunya untuk kami berpisah, pisahkanlah kami diruangan Masjidil Haram bersaksikan KaabahMu yang indah. Itulah cita-cita ibu. Dan itu jua impianku.

Read more...

Cerita Cutiku

>> Thursday, September 30, 2010

Alhamdulillah....Allah masih lagi mengizinkan diriku untuk terus bernafas dan menikmati keindahan hidup sebagai seorang muslim. Agak lama aku tidak menjengah ke blog ini, apalagi memperbaharui entri. Sebenarnya banyak perkara suka duka yang berlaku sepanjang daku bercuti. Namun, macam biasa...kemalasan merajai diri. He he...

Sepanjang bercuti raya, kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian amat kurasakan dalam hidupku. Setiap pagi aku akan melihat wajah tenang ibu di beranda rumah menantikan mentari pagi terbit di ufuk timur. MasyaAllah...itulah ketenangan yang amat-amat kucintai, kurindui dan ingin kumiliki buat selama-lamanya. Ketenangan itu mengubat sejuta lara di hati lantas menerbitkan keceriaan yang tidak terhitung di hati. Terima kasih Ya Allah. Terima kasih ibu...





Seperti biasa, ada tugas yang menantiku setiap kali bercuti di kampung. Tak lain dan tidak bukan, chef tidak terlatih. Ha ha...setiap kali aku pulang ke kampung, kakak-kakakku dan anak-anak buah akan memintaku untuk memasak makanan kegemaran mereka. Kebiasaannya siakap stim, tom yam putih, sup tulang, rendang, soto dan lain-lain. Aku sebenarnya bukanlah pandai sangat memasak. Rasanya kakak-kakakku lebih handal memasak dariku. Namun, mereka katakan ada rasa istimewa dari masakanku yang tidak mereka dapati dari masakan mereka sendiri. Iyo ko?. Entahlah...bagiku sama saja. Mungkin mereka ingin mengenakanku, supaya mereka dapat berehat dari mengadap dapur. Entahla... Tapi bagiku, setiap apa jua yang kita laksanakan haruslah didasari oleh perasaan kasih sayang dan keikhlasan. Mungkin inilah ramuan yang melazatkan lagi masakanku. He he..


Sepanjang syawal yang lalu, rumah keluargaku dikunjungi oleh sanak saudara saban hari dan saban ketika. Kasihan kulihat kakakku kepenatan menyediakan makanan dan minuman untuk tetamu. Aku sedikit sebanyak membantu. Dan aku turut membantu menyediakan juadah utama raya, iaitu soto dan rendang. Manakala, kakakku menyediakan nasi minyak, gulai daging dan ketupat. Alhamdulillah sedikit sebanyak dapat jua aku mengurangkan sedikit kepenatannya. Ibuku tidak dapat membantu. Hampir 10 tahun ibu tidak memasak disebabkan keuzuran. Dan selama tempoh tersebut, aku tidak dapat merasai masakan ibuku. Mujur hasil air tangan kakak sulungku tidak jauh berbeza dengan hasil air tangan ibuku. Sekurang-kurangnya dapat jua menghilangkan kerinduanku terhadap masakan ibu. Namun begitu, ibu tetap menjadi pakar rujukku setiap kali aku ingin memasak. Peminat masakakkanku yang utama adalah kakak iparku. Ha ha...Beliau selalu memuji hasil air tanganku. Aku tahu, beliau seringkali meminta abangku untuk menyampaikan keinginannya. Aku tidak keberatan.



Namun, ada suatu saat di mana hatiku tersentuh bila kakak sulungku menyatakan bahawa mungkin tahun ini adalah tahun terakhir di mana aku dapat menolongnya memasak. Mungkin tahun hadapan, aku tiada lagi disisinya di saat menjelang Syawal. Ini kerana, beliau dapat merasakan yang aku akan menamatkan zaman bujangku sebelum Ramadhan tahun 2011. Ibuku turut berkongsi pandangan yang sama. Aku terdiam. Hatiku tersentuh kerana pertolonganku selama ini amat dihargai oleh mereka berdua. Tidak kunafikan, Insyallah pada tahun hadapan aku bercadang untuk bergelar suami. Namun, berat rasanya untukku meninggalkan mereka berdua terutama di saat menjelangnya Syawal. Kakakku yang kedua bertugas sebagai seorang jururawat pastinya membataskan beliau untuk turut sama menyediakan juadah istimewa di pagi raya. Seperti mana tahun ini, beliau terpaksa bertugas pada hari terakhir Ramadhan dan hari pertama Syawal.


Aku amat menghargai pandangan ibuku apabila beliau menyatakan bahawa aku anak yang baik, taat dan rajin membantu. Tugas di dapur kebiasaannya diserahkan bulat-bulat kepada kaum wanita. Namun, tambah beliau aku sangat baik kerana rajin membantu memudahkan kerja-kerja di dapur. Entahla...sukar untuk kunyatakan. Bagiku, sebagai seorang lelaki aku bertanggungjawab untuk memudahkan kerja, tidak kira apa jua tugas berkenaan selagi tidak bertentangan dengan hukum Syarak. Dan, kupanjatkan doa pada Ilahi moga sikap 'ringan tulangku' ini akan berkekalan hingga ke akhir hayat. Seandainya ada jodohku tahun hadapan, insyallah aku akan beristerikan seorang doktor. Pastinya aku tidak akan memiliki masa cuti yang mewah seperti sekarang. Pastinya aku harus 'menguruskan' diriku sendiri, lantaran kerjaya seorang doktor yang menuntut banyak masa di hospital. Aku redha andainya jodohku bersama seorang doktor.



Ya Allah, kupohon keampunan, kasih sayang, kerinduan dan kecintaan yang amat mendalam terhadapMU. Ku pohon petunjuk dan hidayahMU di setiap saat degupan jantungku. Ku pohon keikhlasan dariMU agar diriku akan sentiasa bersyukur dengan kurniaanMU. Ku jua memohon agar daku sentiasa redha dengan dugaanMU, dan moga perjalanan hidupku dipermudahkan olehMU. Andaikata aku perlu menempuh dugaan, iringilah diriku dengan petunjukMU. Bangkitkanlah daku kembali seandainya aku tersungkur dalam menempuh dugaanMU. Izinkanlah diriku untuk kembali bertapak, melangkah dan bertahan dalam mendepani cabaranMU. Sesungguhnya Engkaulah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Read more...

Masanya Hampir Tiba

>> Thursday, September 2, 2010

Yea!. Masanya hampir tiba. Semua orang bergembira. Saf di masjid kian mengecil walaupun di saat 10 Ramadhan terakhir yang menjanjikan ganjaran pahala yang berlipat kali ganda. Di sana sini berkumandang lagu raya. Dan aku semakin 'allergic'. Yea, aku terasa satu suasana yang sukar untuk kunyatakan pabila mendengar lagu raya. Jujur kunyatakan, aku amat merindui Ramadhan, dan kucuba elakkan syawal. Terutamanya satu Syawal. He he. Terukkan?. Aku pun tidak tahu mengapa. Namun, seperti kebiasaan, aku adalah pemegang rekod cuti raya yang tegar di pejabatku. Ha ha..Seminggu sebelum raya, aku sudah pulang ke desa menikmati sisa ramadhan bersama keluarga tercinta. Diikuti pula oleh seminggu cuti ketika raya dan seminggu lagi selepas minggu pertama syawal. Ramai yang memperli, tapi langsung tidak berkesan di hatiku. Yang penting masaku bersama keluarga amat berharga. Takkan kusia-siakan. Ini bererti hampir tiga minggu aku takkan memperbaharui entri dalam blog ini. Ini kerana, aku tidak mempunyai kemudahan internet di kampung. Kalau pun ada, dapat kurasakan aku juga tidak akan menggunakannya. Ha ha...Hari ini kucuba untuk menyelesaikan segala macam perkara berbangkit di pejabat. Dari hal berkaitan kerja sehinggalah hal-hal yang bersangkutan peribadi yang masih di dalam lingkungan profesionku. Sukar untukku jelaskan satu persatu.


Banyak perkara yang berlaku hari ini melibatkan rakan-rakan sepejabatku. Sedih dan gembira. Awal pagi ini, kami semua dikejutkan dengan berita pemergian anak kepada Aishah, Juruteknik di bahagianku. Anak beliau mengalami sakit buah pinggang kalau tidak silapku. Masih muda usianya, 1 tahun dugaku. Kasihanku pada Aishah. Pemergian anak pertama beliau disaat menjelangnya Syawal pastinya menambahkan lagi kesyahaduan. Pastinya sedikit sebanyak kelengkapan raya untuk si kecil sudah disediakan. Namun apakan daya, Allah lebih menyayanginya.


Di sebelah petangnya, si Aswat kelihatan amat gembira apabila menerima bungkusan berisi kasut berjenama yang amat menawan. Hadiah yang tidak disangka-sangka di saat menjelangnya hari kebesaran umat islam pastinya amat bermakna. Sebenarnya beliau memasuki satu peraduan yang mudah di sebuah majalah tempatan sekadar suka-suka mencuba. Tidak langsung diharapkan akan hasilnya. Namun, rezeki Allah mengatasi segala-galanya. Ucapan syukur tidak henti-henti meluncur dari mulutnya. Alhamdulillah. Aku yakin, pastinya beliau akan menitiskan air mata kesyukuran sedikit masa lagi. Aku kenal benar si Aswat tu.


Aku?.....entah. Aku sudah menyerahkan segala-galanya berkenaan hidupku pada Yang Satu. Andai kata khabar gembira untukku, alhamdulillah. Sekiranya khabar duka buatku, inalillah...Hanya padaMU tempat kuberserah. Aku tidak berani untuk menaruh sebarang harapan. Kerana kusedar siapalah diriku untuk meminta-minta dariNYA. Aku menerima seadanya. Pasti ada hikmah di sebalik kurniaanNYA. Moga aku sentiasa bersyukur. Aku hanya memohon kebaikan untuk hidupku dariNYA dengan perasaan yang amat segan. Apalagi ketika aku memohon, aku terbayangkan diriku yang sentiasa mengingkari arahanNYA. Aku malu. Namun kutahu masanya hampir tiba. Ya hampir tiba untukku kembali merinduiNYA dalam setiap saat degupan jantungku. Dan pintaku biarlah ia berkekalan hingga ke saat masanya kematian itu tiba.

Read more...

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP